Cara Mencegah Kesalahan Penggunaan Obat: Bagian 1

Cara Mencegah Kesalahan Penggunaan Obat: Bagian 1

Cara Mencegah Kesalahan Penggunaan Obat: Bagian 1 – Obat-obatan dengan indeks terapeutik yang sempit (memiliki sedikit perbedaan antara dosis toksik dan terapeutik), dan penyakit tertentu seperti epilepsi atau depresi sangat rentan terhadap efek obat (risiko kesalahan penggunaan) yang serius. Selain itu, banyak efek dapat terjadi ketika seseorang menggunakan beberapa obat, seperti yang sering terjadi pada pasien yang lebih tua.

Cara Mencegah Kesalahan Penggunaan Obat: Bagian 1

Meskipun sebagian besar efek biasanya tidak mengancam jiwa, beberapa campuran obat dapat menyebabkan konsekuensi yang serius – dan bahkan fatal. Apoteker dan dokter terlatih untuk meninjau dan memprediksi efek obat. Anda juga dapat menggunakan meriset efek obat secara online untuk membantu mengukur risiko sebelum berdiskusi dengan dokter atau apoteker Anda. slot gacor

Pendidikan dan komunikasi adalah kuncinya. Anda harus berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan Anda, membaca informasi obat yang andal yang ditulis oleh para profesional, dan memberdayakan diri Anda untuk menurunkan risiko efek obat untuk memaksimalkan perawatan medis Anda. Berikut berbagai tips untuk mencapai tujuan itu.

Sering Berkomunikasi dengan Ahli

Beri tahu apoteker Anda setiap kali Anda memulai atau menghentikan pengobatan, termasuk obat yang dijual bebas (OTC), suplemen herbal, atau vitamin. Simpan daftar obat yang diperbarui, termasuk obat tanpa resep – dan bagikan dengan penyedia perawatan kesehatan Anda, termasuk dokter, apoteker, dan dokter gigi, kapan pun Anda memulai atau menghentikan pengobatan.

Obat resep bukanlah satu-satunya obat yang dapat berefek. Obat non-resep juga dapat menimbulkan konsekuensi serius. Misalnya, herbal St. John’s Wort biasanya digunakan sebagai suplemen OTC untuk depresi. Jika dikombinasikan dengan antidepresan lain seperti SSRI seperti fluoxetine (Prozac) atau sertraline (Zoloft), risiko kondisi langka namun serius dan berpotensi fatal yang disebut sindrom serotonin dapat terjadi, dengan gejala seperti kebingungan, halusinasi, kejang, perubahan ekstrim pada tekanan darah, dan bahkan kematian.

Baca Panduan Pengobatan dan label resep Anda setiap kali Anda mendapatkan resep baru atau isi ulang. FDA sering memperbarui informasi obat resep, dan mungkin ada perubahan dalam Panduan Pengobatan Anda. Tinjau kemungkinan efek Anda dan ajukan pertanyaan jika Anda khawatir atau tidak terlalu memahami jargon medis.

Jika Anda menemukan bahwa Anda berisiko untuk suatu efek, hubungi dokter Anda. Mungkin efeknya kecil, dan tidak perlu tindakan apa pun. Di sisi lain, Anda mungkin perlu menghindari obat tersebut atau memiliki obat alternatif yang diresepkan. Jangan pernah menghentikan pengobatan tanpa terlebih dahulu berbicara dengan dokter Anda.

Riset Obat Anda Sendiri

Lakukan riset secara online dan pelajari tentang pengobatan Anda. Jika Anda memerlukan bantuan untuk memahami informasi tersebut, pastikan untuk menghubungi apoteker Anda. Selalu periksa efek obat bahkan saat Anda membeli obat OTC, suplemen herbal, atau vitamin.

Pemeriksa Efek Obat menjelaskan mekanisme setiap efek obat, tingkat signifikansi efek (mayor, sedang atau kecil), dan dalam kasus tertentu, dapat memberikan tindakan yang direkomendasikan untuk mengelola efek. Pemeriksa Efek Obat juga akan menampilkan efek apa pun antara obat yang Anda pilih, makanan atau minuman, dan bahkan penyakit lain.

Untuk melihat semua kemungkinan efek obat, cukup masukkan satu nama obat dan pilih “periksa efek.” Informasi disediakan untuk semua efek untuk obat tersebut di tingkat konsumen dan profesional; lihat referensi di tingkat profesional. Anda juga dapat menambahkan nama obat lain untuk memeriksa efek dua obat atau lebih.

Cara Mencegah Kesalahan Penggunaan Obat: Bagian 1

Jangan Minum Obat yang Diresepkan untuk Orang Lain

Obat-obatan diresepkan khusus untuk setiap orang, seringkali berdasarkan usia, berat badan, dan jenis kondisi medis tertentu. Selain itu, saat Anda mengonsumsi obat yang tidak diresepkan untuk Anda, tidak ada penyedia layanan kesehatan yang terlibat untuk meninjau kemungkinan efek atau keamanan berdasarkan kondisi medis Anda.

Misalnya, mengonsumsi antibiotik orang lain untuk sakit tenggorokan tidak hanya menyebabkan kemungkinan efek obat, tetapi juga memperburuk infeksi Anda. Antibiotik mungkin bukan obat yang tepat untuk mengobati strain bakteri, dan Anda mungkin juga tidak akan mendapatkan antibiotik lengkap, yang dapat menyebabkan resistensi antibiotik dan pengobatan yang gagal. Plus, jika sakit tenggorokan Anda disebabkan oleh virus dan bukan bakteri (yang sering terjadi), Anda mungkin tidak memerlukan antibiotik sama sekali.